FTC gagal membuktikan merger terbesar ini akan berdampak buruk bagi persaingan. Namun masih ada waktu untuk menggagalkan merger ini.
Hakim Pengadilan Distrik North California, Selasa 11 Juli, memberi lampu hijau kepada Microsoft untuk menyelesaikan akuisisi raksasa game Activision Blizzard senilai 75 miliar dolar AS, atau Rp 1.135 triliun.
New York Post melaporkan Hakim Jacquelin Scott Corley mengetuk palu setelah Lina Khan, ketua Komisi Perdagangan Federal (FTC), gagal membuktikan merger terbesar dalam sejarah industri game akan merugikan persaingan.
Namun, pengadilan masih menunggu sampai Jumat 14 Juli pukul 23:39 bagi Komisi Perdagangan Federal mengajukan banding. Artinya, Microsoft belum sepenuhnya bisa merampungkan transaksi.
Keputusan Hakim Scott Corley merupakan kemunduran bagi Khan, yang berpendapat merger itu akan membuat Microsoft — pembuat konsol game Xbox — memiliki aksesk ke game Activision, termasuk Call of Duty yang paling laris.
Microsoft meyakinkan Hakim Scott Corley untuk menjaga Call of Duty tersedia di konsol pesaingnya; Sony PlayStation dan Nintendo’s Switch.
“FTC belum menunjukan kemungkinan akan memenangkan klaim bahwa merger vertikal tertentu dalam industri spesifik dapat secara substansil mengurangi persaingan,” tulis Hakim Scott Corley dalam keputusannya. “Sebaliknya, catatan bukti menunjukan lebih banyak akses konsumen ke Call of Duty dan konten Activision lainnya.”
Kurang satu jam setelah Hakim Scott Corley membuat keputusan, otoritas antimonopoli Inggris akan menunda keputusannya agar Microsoft dapat merestrukturisasi merger itu.
“Kami siap mempertimbangkan proposal apa pun dari Microsoft untuk merestrukturisasi transaksi dengan cara yang akan mengatasi masalah,” kata juru bicara Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris.
Microsoft dan Activison tidak dapat menyelesaikan merger industri game ini sampai CMA memberi lampu hijau terakhir.
Brad Smith, presiden Microsoft, mengatakan; “Kami berterima kasih kepada pengadilan San Fransisco atas keputusan cepat dan menyeluruh.” Menurutnya, fokus Microsoft kini ke Inggris.
Douglas Farraf, juru bicara FTC, mengatakan kecewa atas keputusan Hakim Scott Corley mengingat ancaman yang jelas dari merger ini untuk membuka persaingan di cloud gaming, layanan berlangganan, dan konsol.
“Dalam beberapa hari mendatang kami akan mengumumkan langkah berikut untuk melanjutkan perjuangan kami mempertahankan persaingan dan melindungi konsumen,” katanya.
CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan kepada staf-nya melalui email bahwa dirinya optimistis keputusan hari ini menandakan jalan menuju persetujuan peraturan penuh di seluruh dunia.
Kotick akan mengantongi 390 juta dolar dari 3,95 juta saham Activision jika kesepakatan dengan Microsoft selesai.
Baca juga: AI Generatif Bikin Cemas Pekerja Hollywood